JAKARTA, Indonesia, 3 Desember 2024 /PRNewswire/ -- IAT (Singapore) Technology Pte. Ltd. (IAT), penyedia terkemuka produk dan layanan analisis Near-Infrared (NIR) profesional, telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan Aspekpir (Aspek Perkebunan Inti Rakyat atau Nucleus-Plasma Plantation) Kemitraan). Kemitraan ini bertujuan untuk merevolusi analisis kualitas dalam industri minyak kelapa sawit. Dengan produk andalannya, IAS-6100 , IAT memperkenalkan teknologi canggih yang mampu memberikan data real-time dalam waktu kurang dari dua menit, menawarkan penilaian minyak kelapa sawit yang sangat akurat. buah dan produk sampingannya.
IAT Teken Nota Kesepahaman dengan Aspekpir Indonesia untuk Tingkatkan Analisis Mutu Industri Kelapa Sawit Lokal
Saat ini, Aspekpir memiliki 15 Dewan Perwakilan Daerah (DDP) di Indonesia, dengan 9 di antaranya berada di provinsi penghasil kelapa sawit dengan skema PIR. Selain itu, IAT telah menjalin kemitraan dengan 7 provinsi tersebut, yaitu Aceh/Bengkulu. /Lampung, Sumatera Utara, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Tengah. Sebagai kontributor utama pasokan minyak sawit global, industri Indonesia memegang peranan penting dalam produksi pangan, biofuel, dan kosmetik.
IAT menawarkan alat deteksi kualitas minyak sawit untuk menganalisis berbagai bahan seperti buah sawit, TBS, TKKS, CPO/PKO, inti sawit, serat tekan, dan limbah produksi. Salah satu alat yang menonjol adalah IAS-6100, yang ringkas dan portabel. , sehingga ideal untuk berbagai keperluan, termasuk kantor, lokasi produksi, laboratorium, dan perkebunan. Masuknya IAT ke industri minyak kelapa sawit tahun ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan metode pengujian kualitas, mengganti proses tradisional dengan alternatif yang lebih cepat dan efisien.
“Sebelum memasuki sektor kelapa sawit, kami telah melakukan riset yang mendalam untuk menentukan parameter pengujian yang tepat. Dengan kemampuan riset yang canggih dan personel yang berpengalaman, IAS-6100 mencapai tingkat akurasi yang melebihi 95%. Kalibrasi yang rutin dapat meningkatkan akurasi ini hingga 100%. "Alat ini memungkinkan pengambilan keputusan cepat di tingkat manajemen dengan memberikan hasil dalam hitungan menit," kata Edi Hariyanto, Manajer Penjualan Indonesia di IAT.
IAS-6100 menggunakan teknologi mutakhir, termasuk mesin spektral, pemindaian mikrocermin digital DMD, dan papan sirkuit generasi berikutnya. Fitur-fiturnya meliputi desain yang ringkas untuk fleksibilitas, pengujian yang cepat dan tidak merusak untuk data yang akurat, penerapan yang luas di berbagai industri , pengoperasian yang mudah digunakan dengan intervensi manual minimal, dan proses pengujian yang ramah lingkungan yang menghilangkan kebutuhan akan pra-perlakuan kimia.
Analisis kualitas tradisional di laboratorium dapat memakan waktu, dengan pengujian kandungan minyak saja memerlukan waktu 15 hingga 16 jam. IAS-6100 mengurangi waktu ini secara drastis, memberikan hasil hanya dalam dua menit per sampel. Kemampuan analisis multiparameternya memungkinkan satu perangkat untuk melakukan beberapa pengujian tanpa mengorbankan integritas sampel. Dengan menghilangkan kebutuhan akan reagen kimia, perangkat ini juga mendukung praktik produksi hijau dan sejalan dengan tujuan keberlanjutan.
Jaringan layanan IAT tersebar di seluruh Asia Tenggara dan menyediakan solusi yang disesuaikan, instalasi, pelatihan, dukungan aplikasi, dan layanan purnajual. Tenaga Penjualan perusahaan ini aktif di wilayah-wilayah utama kelapa sawit seperti Sumatera dan Kalimantan, dan rencana masa depan mencakup kolaborasi dengan distributor peralatan. dan penyedia mesin pertanian untuk lebih memperluas jangkauannya. IAT juga bermaksud untuk memperkuat kehadirannya di pasar Indonesia dan Malaysia dengan menunjukkan kemampuan IAS-6100 kepada para pemangku kepentingan seperti PKS, GAPKI, dan APKASINDO melalui seminar dan keterlibatan langsung.
Edi menekankan pentingnya kolaborasi dengan instansi setempat, seraya menambahkan bahwa IAT akan menyelenggarakan seminar pada bulan Desember di Medan bekerja sama dengan Disbun Medan, Riau, dan Palembang. Selain itu, IAT akan bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan dan Direktorat Perbenihan Kementerian Pertanian. Pengembangan untuk menyelenggarakan seminar di Bogor dengan fokus pada pengujian benih perkebunan.
Ke depannya, IAT bermaksud untuk mendukung modernisasi sektor minyak kelapa sawit Indonesia sekaligus mempromosikan praktik berkelanjutan. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi www.iat-tech.com .